Jumat, 19 Maret 2010

Wow…Zakiah Nurmala
December - 28 - 2009


Moh. Samsul Arifin

Perempuan itu Zakiah Nurmala namanya. Berparas manis, kulit langsat, rambut panjang terurai serta senyum menawan. Ia bagai tuak bagi remaja Arai—simpai keramat sepupu tokoh utama tetralogi Laskar Pelangi. Simpai keramat adalah istilah orang Melayu untuk seseorang sebatang kara yang telah ditinggal orangtua dan kakek-neneknya. Arai, tak pelak lagi orang terakhir dari suatu klan. Tapi, pria ini bukan jenis orang pesimis.

Di dalam pikiran dan jiwanya tertanam kuat nasihat ayahnya, “Bermimpilah. Maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu”. Inilah yang ditularkan Arai pada Ikal, juga Jimbron—tiga sekawan yang mengisi Sang Pemimpi besutan Riri Riza yang kini diputar di bioskop-bioskop di sekujur Nusantara. Arai juga meneriakkan kepada Ikal. “Tanpa mimpi dan semangat orang seperti kita akan mati.”

Arai dan Zakiah adalah kontras—wakil dari keluarga papa dan keluarga berada. Bukan Arai kalau tak berikhtiar menjemput mimpinya. Di setiap kesempatan, ia selalu menggunakan segala cara untuk menggoda si pujaan hati. Misinya bisa dekat dengan Zakiah yang selalu “dijaga” karib perempuannya di SMA Negeri Manggar, Belitung, Sumatra Selatan sana. Demi Zakiah Arai belajar cara memikat perempuan dari Bang Zaitun, pemimpin Orkes Melayu di sana. Dari Zaitun, Arai belajar gitar dan mendendangkan lagu-lagu pemikat hati, Fatwa Pujangga.

Di film Riri Riza, Arai yang diperankan dengan sangat baik oleh Rendy Ahmad, begitu percaya diri. Ia mantap melewati halaman rumah Nurmala (dimainkan oleh Maudy Ayunda). Sasarannya jendela kamar “cintanya” itu. Dibawanya gitar dan kostum Melayu. Dari bibirnya, keluarlah bait-bait syair ini.

T’lah kuterima suratmu nan lalu//Penuh sanjungan kata merayu// Syair dan pantun tersusun indah/sayang…//Bagaikan madah fatwa pujangga//

Kan kusimpan suratmu nan itu//Bak pusaka yang amat bermutu// Walau kita tak lagi bersua/ sayang// Cukup sudah cintamu setia//

Tapi sayang sayang sayang/ Seribu kali sayang// Ke manakah risalahku/ Nak kualamatkan//

Terimalah jawabanku ini// Hanyalah doa restu Ilahi// Moga lah Bang/Dik kau tak putus asa/sayang //Pasti kelak kita kan bersua//

Nurmala mengintip dari celah jendela. Ia tertawan oleh busur panah asmara Arai. Pria jantan ini menang malam itu. Dalam Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, lagu yang dibawakan oleh Arai sesungguhnya adalah When I Fall in Love yang dibawakan Nat King Kole. Salah satu lirik yang disuka Arai: When I give my heart//It will be completely…Keputusan sutradara mengganti When I Fall in Love dengan Fatwa Pujangga, sungguh tepat—bak kopi pekat menggambarkan suasana Belitung.

Di versi aslinya, Andrea menukilkan. Lolongan Arai saat mendendangkan When I Fall in Love seperti jeritan kumbang. Setelah mengintip dari jendela, Nurmala berbalik. Kemudian dari dalam rumahnya samar-samar terdengar orchestra. Puluhan biola dan cello mengalunkan sebuah intro dengan halus dan harmonis, lalu masuklah vocal Nat King Cole yang megah dan menggetarkan. When I fall in love// It will be forever// In the restless day like this is/ love is ended before it’s begun…

Suara Arai tetap melolong. Dan itu dilawan oleh Nurmala dengan menaikkan volume gramophone-nya. “Ini adalah pembunuhan karakter paling sadis yang pernah kusaksikan,” ujar Ikal (Sang Pemimpi, hal. 204). Rencana Arai gagal total. Dawai-dawai gitar berhenti bergetar dan wanita di dalam rumah Victoria itu tak sedikit pun dapat didekatinya. Sekuen inilah yang paling romantik dari Sang Pemimpi.

Secara umum sekuel film Sang Pemimpi tak lebih berhasil dari Laskar Pelangi. Sebagian kecil saja potongan-potongan cerita asli yang diubah Riri Riza—seperti “pentas” Arai membawakan lagunya di depan jendela kamar Nurmala di atas. Selebihnya Riri mempertahankan apa yang ditulis Andrea.

Pekerjaan mengadaptasi karya tulis seperti novel, cerpen, roman dan seterusnya ke dalam layar memang bukanlah pekerjaan mudah. Sang pembuat film, sekurangnya akan berada dalam dua ekstrem. Pertama, mempertahankan secara utuh setiap hal yang digambarkan dalam karya tulis itu. Dan kedua, mengubah secara substantif bagian-bagian dalam karya asli dan menyusun cerita baru yang lebih mungkin diterjemahkan dalam bahasa gambar. Dan saya kira, Riri Riza mengombinasikan dua ekstrem tadi dengan plus minusnya.

Bagi penonton yang sudah membaca Sang Pemimpi karya Andrea, tentu saja mudah menyantap film produksi Miles dan Mizan Production ini. Paling tidak sudah acuan bagaimana potongan-potongan cerita Ikal, Arai dan Jimbron. Namun, bagi penonton yang tak membaca karya Andrea, mungkin bakal sedikit berkerut untuk mencernanya. Apalagi Riri Riza membuat alur cerita yang maju-mundur. Penonton bisa kehilangan jejak dengan cerita yang disuguhkan.

Selain Arai, penonton mungkin bisa mengarahkan mata pada sosok Julian Ichsan Balia, guru kesusastraan bagi Arai dkk. Padanya bisa disunting sejumlah teladan. Pertama, dari kekurangan dan keterbatasan infrastruktur sekolah, Guru Balia bisa membuat suasana kelas menyenangkan bagi murid-muridnya.

Kedua, ia menimba semangat dari kedalaman hati dan menggelorakannya kepada muridnya. Dan ketiga, ia tak hanya menjadi guru yang “menyuapi” murid, melainkan membeli hati muridnya dengan pujian dan semangat yang membesarkan generasi muda. Dalam film ini, Nugie sedikit banyak mampu menyelami sosok Guru Belia. Nugie berhasil “membuang” sebentar sosoknya yang bergemuruh seperti saat mendendangkan lagu-lagunya, menjadi seorang guru bersahaja dan disukai murid-muridnya.

Sayang, Ariel Peterpan tak sanggup meneruskan cara main Rendy Ahmad yang sukses memerankan Arai remaja yang yang macho, berkarakter dan lugas. Ariel tampak masih demam panggung dan kaku…Di atas segalanya, Sang Pemimpi kali ini memompa penontonnya untuk berani mengejar mimpi. Meski itu harus dilakoni dengan memeras keringat dan bersijingkat otot


Rendy Ahmad Bantah Terlibat Cinlok
Senin, 11 Januari 2010 10:22

Rendy Ahmad
Foto: Deni
BERI KOMENTAR
CETAK BERITA INI
KIRIM KE TEMAN
KOMENTAR FANS RENDY AHMAD
DISKUSIKAN DI MILIS
Apa Sih Yang Terjadi Pada '2012'?
Kapanlagi.com - Kendati telah menjadi salah satu pemain utama dalam SANG PEMIMPI, namun Rendy Ahmad tetap mengimpikan terjun ke dunia musik. Bahkan dalam memerankan tokoh Arai, Rendy sempat pura-pura belajar gitar untuk menarik hati gadis pujaan Zakiah Nurmala yang dimainkan Maudy Nurmala. Dengan usahanya yang gigih pada akhirnya cinta Arai diterima Zakiah.


Namun menurut Rendy kisah cintanya berbeda dengan kenyataan. "Bedanya di film cinta saya diterima tapi kenyataannya ditolak," kata bintang baru ini saat ditemui di Citywalk Sudirman, Minggu (10/1).


Saat ditanya apa ada kemungkinan terlibat cinlok, Rendy membantahnya. "Nggak. Karena masih kecil," pungkasnya. (kpl/dis/erl)


Sekuel Film Sang Pemimpi Akan Hadir di Bioskop

Bersiaplah untuk menyaksikan sekuel Film Laskar pelangi, Sang Pemimpi yang rencananya akan hadir di bioskop pada tanggal 17 Desember 2009. Hal ini dikatakan langsung oleh produser Film Sang pemimpi, Mira Lesmana yang mengaku telah membeli hak cipta novel tetralogi karya Andrea Hirata tersebut. Dengan begitu banyak pecinta Film Laskar pelangi akan kembali menyaksikan bintang film kesayangan mereka pada Film Sang Pemimpi yang masih mengambil tema mengenai kehidupan para bocah kecil didalam setiap himpitan yang dialaminya. Film sang pemimpi sendiri sudah mulai serius digarap pembuatannya dan Riri Riza yang masih dipercaya sebagai Sutradara mulai serius melakukan casting untuk mencari pemeran dalam tokoh baru yang dihadirkan dalam film Sang pemimpi. Ada 3 tokoh baru yang rencananya akan menambah kekuatan cerita dari Sang Pemimpi sehingga dapat menghadirkan suasana dan jalan cerita yang lebih fresh untuk para pecinta Film Indonesia. Hal ini dilakukan agar Film Sang Pemimpi bisa mengulangi kesuksesan Lakar pelangi yang berhasil menggondol beberapa piala dalam Indonesia Movie award beberapa waktu lalu.

Syuting Film Sang Pemimpi rencananya akan dilakukan di Belitung dan Bogor. Menurut beberapa Risensi Novel Sang Pemimpi, Film ini akan menceritakan kisah perjalanan Ikal dengan dua sahabat remajanya, Arai dan Jimbron. Beberapa aktor dalam Film Laskar pelangi akan kembali hadir seperti Mathias Mutchus, Lukman Sardi, Rieke Dyah Pitaloka, dan Zulfani. Untuk itu Riri Riza dan Mira Lesmana akan benar-benar melakukan observasi terhadap isi cerita dari Novel Sang Pemimpi agar Film yang digarapnya tersebut tidak terlalu jauh keluar dari Novel asli dan Andre Hirata selaku penulis Novel tidak kecewa dengan visualisasi yang dihadirkan lewat Film Sang pemimpi.


Group Band Ungu yang juga ikut ambil bagian dalam soundtrack film ini, yang juga melibatkan penyanyi kawakan Ariel Peterpan tampil membawakan lagu karya Andrea Hirata berjudul Cinta Gila. Bahkan Andrea ikut bernyanyi bersama Pasha di panggung.

Selain Ungu dan Gigi, Ipang juga tak mau kalah dengan membawakan lagu Apatis yang diciptakan Inggrid Widjanarko. Dilanjutkan penyanyi pendatang baru Bonita ikut unjuk gigi dengan mendendangkan lagu Komidi Putar.

Bahkan pemain di film ini seperti Rendy Ahmad, Maudy dan Claudia Sinaga juga ikut tampil membawakan lagu Mengejar Mimpi karya Nugie.



^Film Sang Pemimpi, sang Inspirasi^^
Published in December 16th, 2009
Posted by fandi in Hiburan

“Arai, si pemimpi kelas kakap. Aku kehilangan dia, sudah tiga tahun.” Kekecewaan Haikal (Lukman Sardi) tak terbendung. Kepergian Arai yang tiba-tiba membuatnya seperti mayat hidup di Bogor. Dua sahabat ini adalah alumnus Universitas Indonesia. Haikal menjadi tukang sortir surat di kantor pos. Mereka bermimpi meraih beasiswa ke Paris. Tapi mendadak Arai lenyap entah ke mana.

Cerita dua sahabat ini merupakan sekuel film
Laskar Pelangi
:
Sang Pemimpi
. Ini bukan lagi cerita tentang anak-anak SD Muhammadiyah, melainkan persahabatan dua anak SMU di Belitong, yang kemudian sama-sama lulus dari Universitas Indonesia. Film ini akan tayang perdana dalam pembukaan “Jakarta International Film Festival” pada awal Desember 2009.

Sebagian besar isi film bercerita tentang masa keduanya saat SMA. Arai (Sandy Pranatha) sesungguhnya adalah sepupu jauh Haikal. Arai, yang menjadi yatim piatu, kemudian diasuh seperti anak sendiri oleh ayah Haikal (Mathias Muchus).

Arailah si sang pemimpi. Setelah membentangkan peta dunia di kamar kos mereka yang sempit, ia mulai bermimpi berkeliling dunia hingga bermuara ke Paris. “Kita ke Paris
boy
, kita lihat salju, kita akan menginjakkan kaki di altar suci almamater Sorbonne! Apa pun yang terjadi,” ujar Arai berapi-api. Haikal terbuai dan ikut memelihara mimpi itu sampai kini.



Dalam film garapan keduanya, sutradara Riri Riza mengajak penonton menikmati cerita dari kilas balik. Pada mukadimah, Riri menyuguhkan kondisi Haikal dewasa yang terjebak dalam rutinitasnya di kantor pos. Tak lama kemudian, alur pun mundur perlahan.

Kisah-kisah haru dirajut, namun tak cengeng. Bahkan bertambah lucu oleh kehadiran Jimbron (Azwir Fitrianto), teman SMA mereka berdua, yang bicaranya gagap. Remaja tambun ini gagap sejak kecil setelah menyaksikan kematian Ayahnya. Jimbron sangat menyukai kuda. Impiannya, ingin menunggangi kuda.

Penulis novel
Sang Pemimpi
, Andrea Hirata, memang menjadikan Arai sebagai “nyawa” dalam cerita kali ini. Bukan hanya menjadi sang pemimpi, Arai juga bisa mewujudkan mimpi Jimbron menaiki kuda seharian keliling desa. Tak ketinggalan pula, masa puber dilewati mereka dengan menonton film esek-esek Indonesia di bioskop, hingga tepergok kepala sekolah, dan tak lupa mengejar wanita pujaan. Bahkan Arai rela ikut kursus gitar pada penyanyi orkes Melayu bergaya
dandy
bernama Zaitun untuk menaklukkan hati Zakia Nurmala.

Andrea lagi-lagi puas atas hasil karya rumah produksi Miles ini. “Saya juga baru
nonton
, dan ini lebih dahsyat dari
Laskar Pelangi
,” katanya. Ia paling terkesima oleh adegan saat Haikal mengejar ayahnya setelah pembagian rapor. Haikal berlari puluhan kilometer menyusul laju sepeda sang ayah, untuk memeluknya erat. “Ia memang ayah nomor satu di dunia,” Haikal membatin. Menurut Andrea, beberapa adaptasi tadi justru kian menguatkan cerita. “Saya tak masalah dengan penguraian, karena pesannya tentang hubungan ayah dan anak, pendidikan, dan persahabatan jadi kuat,” katanya.

“Bagian tadi tidak ada dalam novel,” ujar Riri menimpali. Juga saat perpisahan Arai dan Zakia. Ketika Arai melambaikan tangan pada gadisnya, yang menunggu di tepi laut, ia berteriak, “Zakia, tunggu Abang.” Kemasan sederhana yang menyayat hati. Apalagi ditambah taburan keindahan alam Belitung yang tak luput dari bidik kamera.

Wajah-wajah baru kali ini bertaburan, seperti Sandy (Arai kecil), Ahmad Syaifullah (Arai remaja), dan Vikri Setiawan (Haikal remaja). Untuk Haikal kecil tetap diperankan oleh Zulfani. Tokoh baru lainnya adalah penyanyi Nugie, yang didaulat produser Mira Lesmana memerankan seorang guru sastra bernama Julian Balian, dan Nazril Ilham alias Ariel ‘Peterpan’, kebagian lakon menjadi Arai dewasa. Dan Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, kepala sekolah
killer
yang selalu menyebut Haikal, Arai, dan Jimbron berandal.

Akting Nugie sebagai guru sastra yang gemar meniupkan semangat meraih mimpi terbilang mulus. Meski peran Balian tidak dihadapkan pada sebuah konflik yang kental, debut Nugie mulus. Berbeda dengan Ariel, yang masih terlihat kaku di depan kamera. Walau wajah dan fisiknya sangat mendukung menjadi Arai dewasa, jelas pentolan Peterpan itu harus lebih banyak belajar.

ini adalah resensi filmnya :
Judul:
Sang Pemimpi

Genre: Drama
Sutradara: Riri Riza
Produksi: Miles Production
Pemain: Zulfani, Sandy Pranatha, Ahmad Syaifullah, Vikri Setiawan, Lukman Sardi, Nazril Ilham, Nugie, Mathias Muchus, Rieke Dyah Pitaloka












Kamis, 18 Maret 2010

Rendi Ahmad, nama itu mungkin masih asing di telinga kita, tapi apabila Anda menonton film terbaru karya Riri Riza berjudul Sang Pemimpi mungkin anda akan mengenali sosok remaja dari Belitung yang berperan sebagai Arai. Wajah yang polos dan serta penampilan apa adanya, itulah sosok remaja yang lahir 17 tahun yang lalu ini.

Lolos casting bagi remaja yang masih duduk di bangku SMA kelas 3 di Sang Pemimpi merupakan berkah bagi dirinya. Karena Rendi mengaku tidak gampang bisa terlibat di film yang dinanti banyak orang ini. “Saya bisa ikut di film ini lewat proses casting yang panjang, karena hampir seluruh siswa SMA di empat Kecamatan di Belitung di datangi oleh Miles,” ujarnya dengan logat Belitung yang kental.

Rendi yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini menuturkan bahwa bermain di Sang Pemimpi merupakan anugrah terbesar dalam hidupnya. “Aku seneng banget terlibat disini, karena baru pertama kali bermain film sudah bisa bergabung dengan orang-orang hebat seperti Mba Mira, Mas Riri dan semua pemain-pemain lainnya,” tambahnya lagi.

Untuk harapan dalam hidupnya sendiri Rendi bermimpi bisa seperti dirinya dewasa di film ini, yaitu menjadi seperti Ariel Peterpan yang sukses sebagai penyanyi. Karena selain bersekolah dirinya di Belitung juga tergabung dalam sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. Rendi juga tidak akan menolak apabila ada tawaran lagi untuk bemain film, asalkan dirinya mendapatkan suatu peran yang penting dan mendidik.

Di film Sang Pemimpi Rendi tak ragu memperlihatkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu yang diciptakannya bersama Nugie. Dalam lag\u berjudul Zakiah Nurmala ini, bercerita bagaimana Arai mencintai gadis impiannya yang bernama sama dengan judul lagu tersebut, Zakiah Nurmala. Yang nggak mau ketinggalan melihat remaja Belitung ini beraksi, jangan sampai kelewatan Sang Pemimpi ya
*di kutip dr theater21



my idoLa :)

Nama Lengkap : Ahmad Syaipullah
Nama Panggilan : Rendi
Tempat Tanggal Lahir : Belitung, 24 Desember 1992
Hobby : Bermusik
Pendidikan : SMA Nasional Manggar

Filmografi

• Sang Pemimpi (2009)

Rendy Ahmad, nama itu mungkin masih asing di telinga kita, tapi apabila Anda menonton film terbaru karya Riri Riza berjudul Sang Pemimpi mungkin anda akan mengenali sosok remaja dari Belitung yang berperan sebagai Arai. Wajah yang polos dan serta penampilan apa adanya, itulah sosok Rendy.

Lolos casting di Sang Pemimpi merupakan berkah bagi dirinya. Karena Rendy mengaku tidak gampang bisa terlibat di film yang dinanti banyak orang ini. Saya bisa ikut di film ini lewat proses casting yang panjang, karena hampir seluruh siswa SMA di empat Kecamatan di Belitung di datangi oleh Miles, ujarnya dengan logat Belitung yang kental.

Rendy yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini menuturkan bahwa bermain di Sang Pemimpi merupakan anugrah terbesar dalam hidupnya. Aku seneng banget terlibat disini, karena baru pertama kali bermain film sudah bisa bergabung dengan orang-orang hebat seperti Mbak Mira, Mas Riri dan semua pemain-pemain lainnya, tambahnya lagi.

Untuk harapan dalam hidupnya sendiri Rendy bermimpi bisa seperti dirinya dewasa di film ini, yaitu menjadi seperti Ariel Peterpan yang sukses sebagai penyanyi. Karena selain bersekolah dirinya di Belitung juga tergabung dalam sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. Rendi juga tidak akan menolak apabila ada tawaran lagi untuk bemain film, asalkan dirinya mendapatkan suatu peran yang penting dan mendidik.

Di film Sang Pemimpi Rendy tak ragu memperlihatkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu yang diciptakannya bersama Nugie. Dalam lagu berjudul Zakiah Nurmala ini, bercerita bagaimana Arai mencintai gadis impiannya yang bernama sama dengan judul lagu tersebut, Zakiah Nurmala.

Di Balik Layar ‘Sang Pemimpi’

22 November 2009

“Kalau tidak punya mimpi dan harapan, orang-orang macam kita ini akan mati,” ujar Arai.

Anda kenal dengan Arai dan Ikal ?, jika ‘ya’ maka pasti Anda telah membaca atau menonton film Laskar pelangi. Anak delapan tahun yang mengenyam pendidikan di madrasah yang nyaris roboh itu kini telah beranjak dewasa. Bertemu dengan sepupunya, Arai dan sahabat barunya Jimbron, mereka berusaha menggapai mimpi menjelajahi dunia. Mampukah mereka?


Dalam sekuel kedua film Laskar Pelangi ini, masalah yang akan dihadapi oleh tokoh-tokohnya akan jauh lebih kompleks dan dramatis. Terlebih tentang perasaan cinta, dan hasrat yang terpendam akan membius penontonnya di sela-sela cerita. Suasana tipikal kehidupan remaja kental dalam film ini. Remaja dengan mimpi yang besar, namun harus menghadapi tantangan sosial, ekonomi dan budaya yang berusaha menjerat mereka.


Berlatar 1980-an

Jika ikal kecil hidup pada tahun 1970-an maka, ketika beranjak remaja, masa pun berganti. Suasana diganti dengan era 1980-an, oleh karena itu tim produksi film benar-benar menciptakan suasana tersebut. Untuk menggambarkan kondisi Belitung masa itu, Riri bersama tim produksinya harus banyak melakukan riset. Mulai dari riset bangunan, kostum, gaya bahasa, sampai kecenderungan kegelisahan orang di masa itu.



Adegan di bawah air

Salah satu yang membuat menarik adalah adegan di bawah air. Syuting adegan ini sebenarnya hanya dilakukan selama satu hari saja di Tanjung Tinggi, Belitung. Tetapi persiapannya justru mencapai dua bulan. Mereka harus memesan casing khusus dari Australia untuk kamera. Tiga orang karakter remaja dalam film tersebut ‘terpaksa’ dibawa ke Jakarta untuk dilatih berenang.


Casting yang rumit

Satu hal lagi yang cukup menyulitkan tim produksi adalah proses casting. Ternyata cukup sulit untuk menyeleksi remaja di Belitung yang justru terkesan malu dan kurang spontan. Berbeda dengan casting lascar pelangi yang begitu mudah, karena mereka begitu dengar, datang dan antusias mengiktui alur cerita. Akhirnya, dari kemiripan wajah yang sesuai dengan gambaran buku dan skenario, ditemukanlah Rendi Ahmad (Arai), Vikri Septiawan (Ikal), dan Azwir Fitrianto (Jimbron).


Dalam Sang Pemimpi, produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza kembali menghadirkan ramuan yang istimewa karena racikannya yang terdiri dari potensi akting bintang film kawakan dengan jam terbang tinggi yang sudah tak asing di mata masyarakat, dan segarnya kehadiran pendatang baru yang telah melewati proses pelatihan cukup panjang. Zulfani, yang sempat kita saksikan beraksi sebagai Ikal ’Kecil’ dalam Laskar Pelangi, akan hadir kembali bersama Mathias Muchus dan Rieke Dyah Pitaloka sebagai orangtua Ikal. Lukman Sardi masih akan berperan sebagai Ikal ’Dewasa’. Peran Ikal, Arai dan Jimbron ’Remaja’ akan dimainkan oleh pendatang baru asli Belitung, yaitu Vikri Septiawan, Ahmad Syaifullah, dan Azwir Fitrianto. Tak ketinggalan, film ini pun menghadirkan Sandy Pranatha, juga anak asli Belitung, sebagai Arai ’kecil.’ Akan terlibat pula Nugie sebagai Pak Balia (seorang guru muda yang inspiratif dan bersemangat), aktor watak Landung Simatupang sebagai Pak Mustar (kepala sekolah yang keras dan galak), Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala (gadis Melayu nan cantik), dan Yayu Unru sebagai Bang Rokib (pelaut Melayu yang berpengalaman). Tak lupa film ini memperkenalkan Jay Widjajanto sebagai Bang Zaitun (pemusik Melayu lokal yang lihai soal asmara) yang mengajarkan Arai bernyanyi, dan Nazril Irham sebagai Arai ’dewasa’.


Ariel ‘Peterpan’ yang terlibat sebagai Arai ‘dewasa’

Sang Pemimpi telah terpilih sebagai Opening Film untuk Jakarta International Film Festival (JIFFEST) 2009 yang akan digelar pada tanggal 4 Desember 2009. Dengan itu, Sang Pemimpi akan menjadi film Indonesia pertama yang menjadi film pembuka pada ajang festival film internasional ini dalam sebelas tahun penyelenggaraannya. Sayangnya, Anda harus cukup bersabar; pasalnya Sang Pemimpi rencananya akan beredar di seluruh Indonesia mulai 17 Desember 2009.



Rendy Ahmad: Cita-cita jadi penyanyi sejak kecil
Ragam - Musik

KIKI SAFITRI
WASPADA ONLINE

MEDAN - Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi mulai menanjaki popularitas. Benar-benar tidak disangka, mimpinya untuk bermain musik dan film benar-benar terwujud setelah kehadiran Mira di Belitung beberapa waktu lalu.


“Rasanya senang bisa langsung main film, dari dulu memang ingin sekali,” kata Rendy. Semua ini tak terlepas dari tim Miles yang sempat mengujungi sekolahnya di Belitung.

Saat itu seluruh kelas dikumpulkan, ternyata diajak foto satu persatu. ”Waktu itu disekolah ada foto-foto, katanya untuk casting. Karena saya suka difoto akhirnya saya maju, tapi kawan- kawan cowok banyak yang tidak mau,” ungkap Rendy.

”Kata kawan- kawan, mereka mau buat film lanjutan film Laskar Pelangi. Dan mungkin karena wajahku yang udik makanya dipilih,” papar Rendy, sambil menebar senyum khasnya.

Keinginan Rendy Ahmad untuk bermain film dan juga bernyanyi akhirnya terwujud saat terpilih ,dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa baginya.

Tidak hanya itu, Rendy juga membuat lagu untuk Sang Pemimpi yang juga ikut dinyanyikan. ”Aku ada nyanyi tiga lagu, satu judulnya Fatwa Pujangga, kalau yang satu aku yang buat judulnya Zakia Nurmala,” sambung Rendy putra asli Belitung ini.

Saat diminta menyanyikan lagu tersebut, Rendy dengan logat Melayunya yang kental langsung menunjukkan kepiawaiannya. Dan alhasil, aplaus meriah untuknya.

(dat03/wol-mdn)


Rendy Ahmad, nama itu mungkin masih asing di telinga kita, tapi apabila Anda menonton film terbaru karya Riri Riza berjudul Sang Pemimpi mungkin anda akan mengenali sosok remaja dari Belitung yang berperan sebagai Arai. Wajah yang polos dan serta penampilan apa adanya, itulah sosok Rendy.

Lolos casting di Sang Pemimpi merupakan berkah bagi dirinya. Karena Rendy mengaku tidak gampang bisa terlibat di film yang dinanti banyak orang ini. Saya bisa ikut di film ini lewat proses casting yang panjang, karena hampir seluruh siswa SMA di empat Kecamatan di Belitung di datangi oleh Miles, ujarnya dengan logat Belitung yang kental.

Rendy yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini menuturkan bahwa bermain di Sang Pemimpi merupakan anugrah terbesar dalam hidupnya. Aku seneng banget terlibat disini, karena baru pertama kali bermain film sudah bisa bergabung dengan orang-orang hebat seperti Mbak Mira, Mas Riri dan semua pemain-pemain lainnya, tambahnya lagi.

Untuk harapan dalam hidupnya sendiri Rendy bermimpi bisa seperti dirinya dewasa di film ini, yaitu menjadi seperti Ariel Peterpan yang sukses sebagai penyanyi. Karena selain bersekolah dirinya di Belitung juga tergabung dalam sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. Rendi juga tidak akan menolak apabila ada tawaran lagi untuk bemain film, asalkan dirinya mendapatkan suatu peran yang penting dan mendidik.

Di film Sang Pemimpi Rendy tak ragu memperlihatkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu yang diciptakannya bersama Nugie. Dalam lagu berjudul Zakiah Nurmala ini, bercerita bagaimana Arai mencintai gadis impiannya yang bernama sama dengan judul lagu tersebut, Zakiah Nurmala.


BIODATA

Nama Lengkap : Rendy Ahmad Syaifullah
Nama Panggilan : Rendy
TTL : Belitung, 24 Desember 1992
Hobi : Bermusik
Band favorit : The Hiatus
Pendidikan : SMA Nasional Manggar


Rendy Ahmad: Cita-cita jadi penyanyi sejak kecil
Ragam - Musik

KIKI SAFITRI
WASPADA ONLINE

MEDAN - Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi mulai menanjaki popularitas. Benar-benar tidak disangka, mimpinya untuk bermain musik dan film benar-benar terwujud setelah kehadiran Mira di Belitung beberapa waktu lalu.


“Rasanya senang bisa langsung main film, dari dulu memang ingin sekali,” kata Rendy. Semua ini tak terlepas dari tim Miles yang sempat mengujungi sekolahnya di Belitung.

Saat itu seluruh kelas dikumpulkan, ternyata diajak foto satu persatu. ”Waktu itu disekolah ada foto-foto, katanya untuk casting. Karena saya suka difoto akhirnya saya maju, tapi kawan- kawan cowok banyak yang tidak mau,” ungkap Rendy.

”Kata kawan- kawan, mereka mau buat film lanjutan film Laskar Pelangi. Dan mungkin karena wajahku yang udik makanya dipilih,” papar Rendy, sambil menebar senyum khasnya.

Keinginan Rendy Ahmad untuk bermain film dan juga bernyanyi akhirnya terwujud saat terpilih ,dan ini merupakan sesuatu yang luar biasa baginya.

Tidak hanya itu, Rendy juga membuat lagu untuk Sang Pemimpi yang juga ikut dinyanyikan. ”Aku ada nyanyi tiga lagu, satu judulnya Fatwa Pujangga, kalau yang satu aku yang buat judulnya Zakia Nurmala,” sambung Rendy putra asli Belitung ini.

Saat diminta menyanyikan lagu tersebut, Rendy dengan logat Melayunya yang kental langsung menunjukkan kepiawaiannya. Dan alhasil, aplaus meriah untuknya.
(dat03/wol-mdn)



Rendy Ahmad, nama itu mungkin masih asing di telinga kita, tapi apabila Anda menonton film terbaru karya Riri Riza berjudul Sang Pemimpi mungkin anda akan mengenali sosok remaja dari Belitung yang berperan sebagai Arai. Wajah yang polos dan serta penampilan apa adanya, itulah sosok Rendy.

Lolos casting di Sang Pemimpi merupakan berkah bagi dirinya. Karena Rendy mengaku tidak gampang bisa terlibat di film yang dinanti banyak orang ini. Saya bisa ikut di film ini lewat proses casting yang panjang, karena hampir seluruh siswa SMA di empat Kecamatan di Belitung di datangi oleh Miles, ujarnya dengan logat Belitung yang kental.

Rendy yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini menuturkan bahwa bermain di Sang Pemimpi merupakan anugrah terbesar dalam hidupnya. Aku seneng banget terlibat disini, karena baru pertama kali bermain film sudah bisa bergabung dengan orang-orang hebat seperti Mbak Mira, Mas Riri dan semua pemain-pemain lainnya, tambahnya lagi.

Untuk harapan dalam hidupnya sendiri Rendy bermimpi bisa seperti dirinya dewasa di film ini, yaitu menjadi seperti Ariel Peterpan yang sukses sebagai penyanyi. Karena selain bersekolah dirinya di Belitung juga tergabung dalam sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. Rendi juga tidak akan menolak apabila ada tawaran lagi untuk bemain film, asalkan dirinya mendapatkan suatu peran yang penting dan mendidik.

Di film Sang Pemimpi Rendy tak ragu memperlihatkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu yang diciptakannya bersama Nugie. Dalam lagu berjudul Zakiah Nurmala ini, bercerita bagaimana Arai mencintai gadis impiannya yang bernama sama dengan judul lagu tersebut, Zakiah Nurmala.


BIODATA

Nama Lengkap : Rendy Ahmad Syaifullah
Nama Panggilan : Rendy
TTL : Belitung, 24 Desember 1992
Hobi : Bermusik
Band favorit : The Hiatus

Pendidikan : SMA Nasional Manggar


And It’s time to review! ^__^
Sebenarnya udah dari kemarin mau posting reviewnya, tapi agak-agak ngerasa ga fair kalo saya lempar reviewnya sementara orang kebanyakan belum bisa nonton.. [teteep..songong]. ups.. bohong ding.. sebenarnya saya masih bingung bagaimana menceritakan semua sensasi tiap plotnya, karena postingan ini pasti akan panjang sekali! Akhirnya dengan berat hati akan banyak bagian yang ga terceritakan di sini [ya iyalaaah,,,,masa mau tulis ulang novel/scriptnya sih?? ]

Film ini, meski bertolak dari sudut pandang Ikal, tapi tetap menceritakan Arai sang bintang [dari novelnya pun kita semua udah tauuuuu, kaleeee...]. Cerita dibuka oleh kekesalan Ikal yang menceritakan betapa penderitaannya selama ini yang berujung menjadi pegawai kecil kantor pos [yang jelas-jelas pekerjaan yang tidak disenanginya karena ia sendiri tak pernah percaya dengan tukang pos!] adalah ulah Arai, Sang Pemimpi!

Cerita pun beralur mundur, kembali ke tahun 1980-an, ketika Ikal masih di bangku SD. Mengisahkan pertemuannya dengan Arai yang masih keponakan ayahnya, dijemput untuk tinggal bersama keluarga mereka karena Arai kini yatim piatu. Sebatang kara. Arai punya segudang kejutan! Cara berpikirnya yang out-of-box membuat Ikal terpesona dan betah berada di sampingnya. Persahabatan mereka pun ditambah dengan kehadiran seorang Jimbron, yatim piatu asuhan Pendeta yang setia mengantarnya pergi mengaji ke mushala; kegiatan yang malah sering dibolosi Ikal, atas hasutan Arai tentunya! =_=’




Kenakalan demi kenakalan khas Arai [karena memang hanya dia otak segala keusilan itu,,wkwkwk] mengantar persahabatan mereka hingga remaja. Dan inti cerita Film ini memang bersetting tahun 1985, yaitu masa- masa remaja mereka sebagai siswa SMA Negeri Manggar yang ‘merantau’ dari desa, bekerja serabutan membanting tulang untuk membiayai hidup, sekolah dan menabung untuk mewujudkan impian mereka berkeliling dunia. Mimpi menjelajahi Eropa ini pun [lagi-lagi! ] atas prakarsa Arai, yang terprovokasi oleh semangat Pak Balia (Nugie), Guru favorit nan inspiratif. Untuk itu,hampir semua pekerjaan sempat dilakoni tiga sahabat ini. Bekerja di warkop, buruh angkut di pelabuhan, kuli tambang, pengangkut ikan dsb..


di tengah keributan yang dibuatnya saat upacara, Arai masih sempat lempar senyum manis buat pujaan hati.

[ouwhhh... come on dinaaaa....tadi katanya ga mau nulis noveeell..]

Ehm,, Baiklah..
Film ini cukup komplit untuk memenuhi segala unsur yang diinginkan orang dalam sebuah film pada umumnya. Ada romantisme pemuda melayu ala `80an, humor, melankolis, optimisme, keteguhan seorang Ayah, dan yang pasti; mengajak penontonnya untuk bermimpi!
Bagian melankolisnya berhasil membuat saya berurai air mata tiga kali!

Yang pertama saat ikal dan arai menyerahkan tabungan hasil kerja serabutannya kepada ibunya, karena ayah mereka terkena PHK oleh PN Timah. Lalu ketika sang ayah terpaksa duduk di deretan belakang ketika mengambil rapor ikal, padahal biasanya di deretan depan. Seperti dihantam palu raksasa rasanya, plus tempelengan algojo almamater smackdown!! Terakhir ketika ikal dan arai berpamitan pada kedua orang tua dan gurunya di pelabuhan, untuk berangkat ke jakarta! Berangkat membawa harapan jimbron yang mengalah demi sahabat-sahabatnya. :’(
Oia, bersetting tanah belitong yang melayu abiss, film ini pun ikut mengangkat seni budaya lokal. Melalui Bang Zaitun (Jay Widjajanto), pemusik melayu yang nyentrik bin flamboyant, saya pun makin cinta dengan musik melayu! Sekejap sempat membayangkan bang Charly dalam kostum dan peran yang sama, pasti saya bisa histeris di tempat! Hohoho… Ada bagian lucu bersama bang Zaitun ini, yaitu saat Arai remaja ( Rendy Ahmad ) yang [IMHO cuakeeeeeep bangetttt] ditemani ikal dan Jimbron berguru pada bang Zaitun demi mendapatkan resep jitu menaklukkan gadis idaman hatinya, Zakiah Nurmala. Atas saran bang Zaitun, ia pun berlatih memainkan gitar dengan lagu andalannya [yang juga lagu andalan saya kalo karoke di rumah tante, hihihi] : FATWA PUJANGGA!
Bagian lucu lainnya adalah saat mereka terbengong-bengong nonton pilem syur ala Indonesia `80an, hingga akhirnya dihukum bersihin WC terjalang karena tertangkap basah oleh pak Mustar, kepsek nan galak.
Dan saya yakin ketangguhan dan keseriusan Arai merebut perhatian Zakiah Nurmala akan menjadi bagian terbaik bagi para jomlo.. hahaha.. sebenarnya perempuan dari dulu sampai sekarang memang suka yang konyol2. Romantis!

cerita pun menyatu ke alur awal, kehidupan ikal di jakarta, sendirian, ditinggal Arai. dan ceritanya masih happy ending kok.. yah,, seperti novelnya, mereka bertemu kembali di tempat wawancara tes beasiswa ke Sorbonne!
eng ing eng..

di sinilah Ariel peterpan baru muncul. lama juga penantianku. huhuhu… meski muncul hanya sebentar, Ariel cukup meyakinkan saya bahwa ia akan berhasil membawakan Edensor nantinya. *_*

tapiii…..

kok di infotainment [ga ada yg aneh ya dengan tulisan ini, tidak ada pemenggalan, tanda kutip atau kapital. hohoho...] Ariel bilang akting kali ini hanya sambilan saja, dan tahun depan (2010-red) tidak ada agenda untuk film?? Lalu siapa yang akan memerankan Arai di edensor? ::kecewa::

Mengenai akting para aktor dan aktris, ga usah diragukan lagi. Bahkan para pendatang baru itu mampu membuat saya terpukau, terutama Rendy Ahmad yang memerankan Arai remaja. Aktingnya natural sekali. Ia bahkan bisa memperlihatkan mimik sekecil apapun sebagai Arai. Bravo.
So, ga ada alasan untuk ga nonton film ini. Karena saya pun sedang mencari waktu untuk nonton lagi!
Anyone?



Rendy Ahmad, nama itu mungkin masih asing di telinga kita, tapi apabila Anda menonton film terbaru karya Riri Riza berjudul Sang Pemimpi mungkin anda akan mengenali sosok remaja dari Belitung yang berperan sebagai Arai. Wajah yang polos dan serta penampilan apa adanya, itulah sosok Rendy.

Lolos casting di Sang Pemimpi merupakan berkah bagi dirinya. Karena Rendy mengaku tidak gampang bisa terlibat di film yang dinanti banyak orang ini. Saya bisa ikut di film ini lewat proses casting yang panjang, karena hampir seluruh siswa SMA di empat Kecamatan di Belitung di datangi oleh Miles, ujarnya dengan logat Belitung yang kental.

Rendy yang bercita-cita menjadi seorang penyanyi ini menuturkan bahwa bermain di Sang Pemimpi merupakan anugrah terbesar dalam hidupnya. Aku seneng banget terlibat disini, karena baru pertama kali bermain film sudah bisa bergabung dengan orang-orang hebat seperti Mbak Mira, Mas Riri dan semua pemain-pemain lainnya, tambahnya lagi.

Untuk harapan dalam hidupnya sendiri Rendy bermimpi bisa seperti dirinya dewasa di film ini, yaitu menjadi seperti Ariel Peterpan yang sukses sebagai penyanyi. Karena selain bersekolah dirinya di Belitung juga tergabung dalam sebuah band bersama teman-teman sekolahnya. Rendi juga tidak akan menolak apabila ada tawaran lagi untuk bemain film, asalkan dirinya mendapatkan suatu peran yang penting dan mendidik.

Di film Sang Pemimpi Rendy tak ragu memperlihatkan bakat menyanyi dengan membawakan lagu yang diciptakannya bersama Nugie. Dalam lagu berjudul Zakiah Nurmala ini, bercerita bagaimana Arai mencintai gadis impiannya yang bernama sama dengan judul lagu tersebut, Zakiah Nurmala.


BIODATA

Nama Lengkap : Rendy Ahmad Syaifullah
Nama Panggilan : Rendy
TTL : Belitung, 24 Desember 1992
Hobi : Bermusik
Band favorit : The Hiatus

Pendidikan : SMA Nasional Mangga